Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.

Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.
Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.

Film "Yang Kukuh dan Yang Runtuh": Sutradara Wahab Abdi

Film "Yang Kukuh dan Yang Runtuh": Sutradara Wahab Abdi
Ikang Fawzi & Marissa Haque, dalam Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh, 1986, Menominasikan Marissa Haque sbg The Best Supporting Actress.

Perusahaan Film Keluarga Ikang & Marissa, PT Rana Artha Mulia Film

Perusahaan Film Keluarga Ikang & Marissa, PT Rana Artha Mulia Film
Berlokasi di Medan, Sumatra Utara, Belanda, Produksi ke 2 Film Layar Lebar, Nominasi FFI 1990

Lagu "Hanya Satu Kamu": oleh Ayah Asuhku Ikang Fawzi



(Sumpah Janji Ayah Asuhku Ikang Fawzi untuk Ibu Asuhku Marissa Haque, saat Pacaran Dulu)

"Panggilan Jiwa" Lagu Fav Marissa Haque (Ikang F & Chandra D)

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: Kompaknya Dua Anak Deplu Alumni UI (Universitas Indonesia/ILUNI), 1982

Kamis, 13 Juni 2013

Perjuangan HKI untuk Para Pencipta Lagu & Musik Indonesia: Dr.Hj Marissa Haque Ikang Fawzi

 Sumber: http://forum.kompas.com/gosip/270021-sadar-haki-marissa-haque-jemput-bola.html

TEMPO.CO, Jakarta -Berbicara tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI) menjadi perhatian tersendiri bagi Marissa Haque. "Saya beberapa waktu lalu mendaftarkan beberapa lagu yang diciptakan suami saya, Ikang Fawzi dan lagu-lagu ciptaan anak saya Bella dan Kiki," kata Icha, sapaan Marissa, dalam kunjungannya ke kantor Tempo di Kawasan Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Mei 2013.

Wanita kelahiran Balikpapan, 15 Oktober 1961 ini mengaku memiliki keluarga yang dekat dengan bermusik, sehingga urusan menciptakan lagu merupakan hal biasa dalam kehidupan rumah tangganya. Ikang Fawzi, sang suami dikenal sebagai penyanyi sekaligus musikus yang berjaya di era 80 dan 90an. Lalu dua buah hatinya Isabella Fawzi yang biasa disapa Bella dan Marsha Chikita Fawzi yang biasa disapa Kiki memiliki hobi mencipta lagu.

"Saya yang mengajak mereka jemput bola, sadar dengan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) tentang lagu-lagu ciptaan mereka," ujar penyuka busana serba simpel ini sambil tersenyum.

Wanita penyandang S2 dari dua kampus yaitu Magister in Business Administration dari Fakultas Ekonomi Bisnis dengan spesialis Manajemen Stratejik Pemasaran dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan S2 Magister in Humaniora dari Fakultas Linguistik Psycholinguistic Universitas Katolik Atmajaya serta S3 Doktoral Pusat Studi Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor ini mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa beberapa penyanyi Indonesia.

"Saya kenceng mengingatkan Ikang, Bella dan Kiki. Total jumlahnya lagu ciptaan Kiki ada sekitar 8 lagu, Bella sekitar 2 lagu dan Ikang lumayan lagu-lagunya dia," kata Icha. Kedatangan Icha ke Dirjen HAKI karena dilandasi ingin melakukan gerakan sadar HAKI, "Ya, harus dimulai dari diri sendiri, keluarga yang mudah-mudahan hal ini bisa menjadi contoh untuk banyak orang," kata dia.

Minggu, 31 Maret 2013

Semoga Suatu Saat Buat Film di Bengkulu: Doa untukBunda Marissa Haque Ikang Fawzi

3-FOTO Axxxxxx
Sumber: http://www.spdi.eu/caleg-pan-dapat-pelatihan/


BENGKULU – Untuk melahirkan kader-kader pemimpin yang amanah dan berjiwa politik serta memiliki mental mandiri, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu menggelar pelatihan kader yang diikuti bakal calon legislatif (balacelg) PAN se Provinsi Bengkulu.

Latihan Kader Amanat Dasar (LKAD) ini digelar di Resto Kemuning, kemarin ( 30/3). Pelatihan tersebut juga bertujuan agar bacaleg ikut membesarkan PAN dan memenangkan Pemilu 2014.
Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu H Helmi Hasan SE menjelaskan PAN akan menyatukan tekad dan menargetkan kemenangan pada Pemilu 2014, “Rakyat senang PAN menang.

LKAD diselenggarakan dengan tujuan untuk membesarkan partai, dimana target kita untuk menyenangkan rakyat. Senangkan dulu rakyat, baru mereka akan memberikan suaranya,” jelas Helmi Hasan. Acara dihadiri juga oleh Bacaleg DPR RI Marissa Haque yang sekarang aktif di PAN.(cw2)

"Terimakasih Banyak Pak Walikota Bengkulu & Harian Rakyat Bengkulu, May Allah Bless You All: Bunda Marissa Haque Ikang Fawzi"

Rabu, 20 Maret 2013

Terimakasih Tribunnews.com yang Baik: Ayah Ikang Fawzi & Bunda Marissa Haque


Tribunnews.com - Kamis, 14 Maret 2013 11:41 WIB
Share this
                                                   Marissa Haque dan Ikang Fawzi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Makin banyak pasangan selebriti memutuskan berpisah setelah sekian lama berumahtangga tanpa gosip aneh-aneh.

Sebut saja contohnya Venna Melinda dan Ivan Fadilla, Wanda Hamidah dan Cyril Raoul Hakim dan Ira Wibowo dan Katon Bagaskara. Perpisahan pasangan-pasangan ini mengagetkan publik karena sebelumnya tak pernah terdengar kabar orang ketiga atau friksi rumah tangga lain.

Bagaimana dengan Marissa Haque dan Ikang Fawzi yang juga selama ini rumahtangganya juga cenderung steril dari gosip aneh-aneh? Ah, semoga mereka tetap langgeng dan tak mengikuti jejak mereka yang berpisah, seperti kekompakan mereka dalam berbagai acara publik.

 
Ahmad Zulfikar Fawzi populer dengan nama Ikang Fawzi, lahir di Jakarta, 23 Oktober 1959) menikah dengan Marissa Haque 12 April 1987 silam. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.

Seperti Tribunnews.com lansir dari Wikipedia, Marissa Grace Haque (lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia, 15 Oktober 1962.

Karirnya lintas bidang, mulai dari model, aktris, sutradara dan produser film dan televisi, konsultan hukum, dosen tamu di berbagai universitas negeri dan swasta, dan seorang politikus di Indonesia.
Marissa memulai debutnya di dunia hiburan film lewat Kembang Semusim (1981), kemudian ia membintangi banyak judul film di era 80-an. Lewat film Tinggal Landas buat Kekasih, ia meraih penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 1985 di Bandung. Marissa juga mendapatkan Aktris Terbaik atau Best Actress di Festival Film Asia Pasific ke 62 tahun 1987 di Taipei, Taiwan.

Karier politiknya langsung melesat ketika bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan terpilih sebagai anggota DPR-RI pada tahun 2004. Sebagai pendatang baru dikancah perpolitikan Indonesia, Marissa Haque yang saat itu masih bersekolah di Ohio, Amerika Serikat, Marissa berhasil muncul kepermukaan jagad politik Indonesia.

Keberhasilan mendulang suara Marissa diwilayah Jabar 2 sangat signifikan. Sebagai kader baru partai banteng bermoncong putih tersebut, Marissa berhasil mendapatkan suara terbanyak ke 5 di daerah pemilihan Jabar 2 (Kabupaten Bandung) melebihi jumlah suara yang berhasil diperoleh Taufik Kiemas suami dari mantan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri.

Dalam pilkada Banten, 2006, ia menerima tawaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Indonesia (PSI) untuk dicalonkan sebagai wakil gubernur Provinsi Banten. Marissa mendampingi Zulkiflimansyah sebagai kandidat wakil gubernur Provinsi Banten.

Duta Badak
Kegiatan lain Marissa adalah menjadi Duta Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) yang populasinya tinggal 50-60 ekor diderah Ujung Kulon, Pandeglang, Provinsi Banten. Ia sangat aktif menyebarluaskan informasi pelestarian badak cula satu ini bersama lembaga dunia WWF.
Dari kegiatan penyelamatan badak itu, Marissa kemudian serius mempelajari seluk-beluk Llmu Hukum dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup di Program Doktor Pusat Studi Lingkungan atau PSL-IPB, Bogor.

Doktor Ilmu Sistem Lingkungan ini bersama alumni IPB lainnya dan beberapa wartawan Lingkungan Hidup Marissa kemudian turut mendirikan Yayasan Daun yang bergerak di dalam hal menyuarakan pentingnya menjaga keseimbangan dan kelestarian hidup dalam konsep sustainable development atau pembangunan berkelanjutan.

Marissa bersama Ikang Fawzi suaminya adalah sama sama alumni dari Program Magister Bisnis Administrasi ( MBA ) dari Pasca Sarjana FEB ( Fakultas Ekonomi Bisnis ) Universitas Gajah Mada, Yogjakarta pada bidang yang sama yaitu Strategic Management dengan fokus kepada Strategi Pemasaran Lembaga Keuangan Syariah Non Bank atau BMT ( Baitut Maal wa Tamwil). Sementara Ikang Fawzi berfokus kepada Strategi Pemasaran Properti-tainment.

Marissa telah diwisuda pada bulan October 2011 sebagai Magister Bisnis Administrasi (MBA) Pasca Sarjana FEB (Fakultas Ekonomi-Bisnis) - UGM (universitas Gajah Mada), Jakarta-Yogyakarta.[1] Bersama Ikang Fawzi suaminya yang mengambil bidang berbeda Strategic Management, Marissa mengambil jurusan Human Resource and Organizations. Lebih jauh, Marissa adalah alumni Fakultas Linguistik Terapan Bahasa Inggris Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.

Ia adalah seorang speech therapist (ahli kewicaraan) dengan kekhususan anak-anak tunarungu. Sebuah universitas di Jakarta mengajaknya membimbing para tunarungu dengan metode the American Sign Language. Dan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta dengan jurusan Perdata.

Sangat Serius Bidang Akademik
Serius dalam bidang akademik membuat Marissa kini tertarik menjadi seorang dosen. Beberapa universitas swasta yang menawarkan untuk menjadi home base tempatnya membagi ilmu baik bidang Ekonomi Islam maupun Hukum Bisnis. Diantaranya (1). Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk Ilmu Ekonomi Islam maupun Hukum Bisnis dan Ilmu Ekonomi Islam (2) Universitas Sahid Jakarta untuk Ilmu Hukum Bisnis; (3) STAIT ( Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Terpadu ) Modern Sahid di Bogor untuk Ilmu Ekonomi Islam. Dan sekarang Marissa menjalani profesi baru sebagai dosen di IEF Usakti ( Islamic Economic and Finance Universitas Trisakti ) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Beberapa jaringan radio di Jakarta dan Kota bandung juga telah meminta Marissa untuk memiliki program siaran. Bila benar terjadi, maka Marissa akan menjadi orang kedua yang bergerak di ruang siaran radio setelah adik bungsunya Shahnaz Haque yang alumni Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, UI (Universitas Indonesia) berhasil terlebih dahulu terkenal di Radio Delta dalam program Indonesia Siesta berpusat di Jakarta dengan luas jaringan seluruh Indonesia.

Sumber:
 http://www.tribunnews.com/2013/03/14/fot…

Terimakasih Tribunnews.com yang Baik: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Rabu, 20 Februari 2013

Kelas Inspirasi Indonesia Mengajar bersama Chikita Fawzi: dalam Marissa Haque & Ikang Fawzi


Kelas Inspirasi
Di Tambora, Dela Tetapkan Mimpi Jadi Animator
Penulis : Alfiyyatur Rohmah | Rabu, 20 Februari 2013 | 10:37 WIB
 
VITALIS YOGI TRISNA Chikita Fawzi, animator dari serial Upin Ipin memberikan kelas inspirasi kepada siswa kelas lima dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tanah Sereal 03 Pagi, Jakarta Barat, Rabu (20/2/2013). Kelas inspirasi merupakan inisiatif dari gerakan Indonesia Mengajar, sebanyak 596 pengajar yang terdiri dari pekerja profesional diterjunkan ke 58 SD negeri di Jakarta. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA
JAKARTA, KOMPAS.com - Dela Ananda Putri (11) siswi kelas 5 SDN 03 Tanah Sereal, Tambora terlihat asik menggambar di meja kelasnya. Dirinya terinspirasi menjadi seorang animator setelah kedatangan relawan pengajar dari Kelas Inspirasi, Rabu (20/2/2013).

"Aku emang suka menggambar dari dulu. Biasanya gambar orang, gunung, atau bunga," kata Dela sambil menggoreskan pensilnya di atas kertas.

Berbekal pensil dan kertas berwarna hijau, Dela menggambar seorang anak perempuan dengan menggunakan bandana. Saat ditanya apa cita-citanya ketika sudah dewasa, Dela ingin menjadi animator yang pintar menggambar.

Dela ingin tekun belajar menggambar meski di luar jam sekolah, Dela lebih banyak menghabiskan waktu dengan membantu berjualan ayahnya di pasar. Biasanya barang yang dijual berupa pakaian yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti baju berbahan kaos.

Nama animator diketahuinya dari Kelas Inspirasi yang digelar oleh Indonesia Mengajar, hari ini. Dela diajarkan menggambar oleh salah satu animator film anak "Ipin Upin", Chikita Fawzi.

Di depan anak-anak SD itu pula, Chiki juga memperlihatkan berbagai macam hasil karyanya yang sudah berbentuk animasi.

"Menurutku siapapun orang bisa menjadi animator, asal mereka punya kemauan, mereka pasti bisa," kata putri dari artis Ikang Fawzi dan Marissa Haque itu.

Saat mengajar, Chiki juga memberikan motivasi kepada siswa kelas 5 yang menjadi anak didiknya. Dengan menggunakan sebuah gitar kecil, Chiki bernyanyi sambil bertanya mengenai cita-cita siswa jika sudah besar nanti.

Menanggapi nyanyian dan pertanyaan Chiki, banyak siswa yang menyebutkan berbagai macam cita-citanya jika sudah dewasa. Ada yang ingin menjadi guru, dokter, wartawan, insinyur mesin, dan lain-lain. Dalam kelas tersebut terlihat suasana keakraban dan semangat yang terpancar antara murid dan guru yang membagikan inspirasi kepada siswa.

Tertolong

Yuniarti, Kepala Sekolah SDN 03 Tanah Sereal juga menyambut baik program Kelas Inspirasi ini. Menurutnya, dengan adanya kegiatan seperti ini, anak-anak lebih tertolong untuk lebih mengetahui berbagai macam profesi yang bisa digeluti.

"Sebelumnya kan mereka tahu profesi atau cita-cita hanya dari buku. Dengan kegiatan ini anak-anak bisa lebih mengenal berprofesi yang mereka inginkan," kata Yuniarti.

Ia melanjutkan, anak juga mendapatkan informasi untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dipersiapkan jika ingin menekuni suatu profesi. Dengan menghadirkan inspirator yang terjun langsung dengan profesinya, hal tersebut bisa memacu keinginan anak menjadi profesi-profesi tertentu yang sesuai minat dan bakatnya.


Berita terkait, baca : Kelas Inspirasi Indonesia Mengajar

Tak mau ketinggalan informasi seputar pendidikan dan beasiswa? Yuk follow Twitter @KompasEdu
Editor :
Caroline Damanik
 
Kelas Inspirasi Indonesia Mengajar bersama Chikita Fawzi: 
dalam Marissa Haque & Ikang Fawzi