Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.

Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.
Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.

Film "Yang Kukuh dan Yang Runtuh": Sutradara Wahab Abdi

Film "Yang Kukuh dan Yang Runtuh": Sutradara Wahab Abdi
Ikang Fawzi & Marissa Haque, dalam Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh, 1986, Menominasikan Marissa Haque sbg The Best Supporting Actress.

Perusahaan Film Keluarga Ikang & Marissa, PT Rana Artha Mulia Film

Perusahaan Film Keluarga Ikang & Marissa, PT Rana Artha Mulia Film
Berlokasi di Medan, Sumatra Utara, Belanda, Produksi ke 2 Film Layar Lebar, Nominasi FFI 1990

Lagu "Hanya Satu Kamu": oleh Ayah Asuhku Ikang Fawzi



(Sumpah Janji Ayah Asuhku Ikang Fawzi untuk Ibu Asuhku Marissa Haque, saat Pacaran Dulu)

"Panggilan Jiwa" Lagu Fav Marissa Haque (Ikang F & Chandra D)

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: Kompaknya Dua Anak Deplu Alumni UI (Universitas Indonesia/ILUNI), 1982

Senin, 08 Maret 2010

Film Tinggal Landas Buat Kekasih: Pila Citra Pertama Marissa Haque tahun 1985, FFI di Kota Bandung












Karya Photo Abadi Selamanya oleh:
Ratna Djuwita, Pikiran Rakyat, Bandung, FFI 1985.
Ikang Fawzi & Pacarnya Marissa Haque.jpg

Film Yang Tercinta: Produser dan Aktris Marissa Haque; Ikang Fawzi, Sophan Sophiaan, Wisyawati

Film Indonesia
YANG TERCINTA

Dalam Kategori :

Indonesia Drama Roman/Percintaan Arsip

Pemain: Marissa Haque, Ikang Fawzi, Widyawati, Sophan Sophian, Dolly Martin, Rina Hassim, Minati Atmanegara, Ekki Soekarno, Soraya Haque, Claudia Hidayat

Sutradara: MT Risyaf

Penulis Naskah: Eddy Suhendro

Produser: Marissa Haque Fawzi & Mila Anthonius

Rumah Produksi: PT. Rana Artha Mulia Film

Durasi: 90 Menit

Tanggal Rilis: 1991


Sinopsis:

Barli (Ikang Fawzi), wartawan, didatangi teman lamanya. Ia diberi tiket dan uang 5.000 dollar agar menemui seorang gadis, Bunga (Marissa Haque) karena “ancaman moral” Bunga perlahan-lahan bisa didekati, hingga terkuaklah bahwa gadis itu tiba-tiba disuruh belajar ke Belanda atas biaya perusahaan, dan bahwa dia punya calon suami bernama Denny (Dolly Martin), anak Umar Abdulah (Sophan Sophian). Anehnya lagi surat-suratnya tak pernah dibalas Denny. Semua ini ulah Umar.

Saat pesta ulang tahun ke 25 perkawinannya, Bunga diperkenalkan padanya. Ia melihat Bunga mengenakan sebuah bros, yang diberikan ibunya. Umar langsung sadr bahwa Bunga adalah anak kandungnya, hasil percintaannya dengan ibu Bunga, seorang gadis Belanda (Minati Atmanegara), waktu istrinya (Widyawati) mengandung Denny dan sakit-sakitan. Umar menyembunyikan dosanya ini demi gengsi suami setia, martabat keluarga dan bisnisnya, yang kini sudah menjadi konglomerat. Ia ingin menyelesaikan masalah ini dengan caranya. Barli diculik dan diberi tahu masalah sebenarnya.

Barli mau membantu dengan caranya, meski sebelumnya sudah menolak ketika temannya datang lagi minta bantuan untuk masalah “ancaman moral”, tapi tidak jelas duduk perkaranya. Barli berangkat lagi ke Belanda dan membeberkan seluruh masalahnya. Ia membawa foto pertemuan Umar dengan ibu Bunga, yang sudah kawin dengan orang Indonesia lain dan tinggal di Medan. Foto ini hasil jepretan secara mencuri-curi. Saat itu Umar minta bantuan ibu Bunga agar Denny jangan sampai kawin dengan Bunga. Maka Bunga bersedia diajak pulang. Ia diminta Umar untuk datang ke sebuah pertemuan keluarga di rumah.

Di hadapan istri dan anak-anaknya, Umar mengakui perbuatannya. Melyana (Soraya Haque), yang begitu mengagungkan ayahnya, lansung marah. Begitu juga istrinya. Denny kabur dengan mobil dan mengalami kecelakaan. Bunga kembali ke Belanda. Bali diminta Umar untuk menemui Bunga lagi, apalagi ia bertugas meliput perang di Yugoslavia. Bunga dan Barli jadi kekasih sejati dimasa depan mereka berdua.

Sumber lain: http://positifmarissa.blogspot.com/