Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.

Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.
Cinta Putih Ikang Marissa di Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh.

Film "Yang Kukuh dan Yang Runtuh": Sutradara Wahab Abdi

Film "Yang Kukuh dan Yang Runtuh": Sutradara Wahab Abdi
Ikang Fawzi & Marissa Haque, dalam Film Yang Kukuh dan Yang Runtuh, 1986, Menominasikan Marissa Haque sbg The Best Supporting Actress.

Perusahaan Film Keluarga Ikang & Marissa, PT Rana Artha Mulia Film

Perusahaan Film Keluarga Ikang & Marissa, PT Rana Artha Mulia Film
Berlokasi di Medan, Sumatra Utara, Belanda, Produksi ke 2 Film Layar Lebar, Nominasi FFI 1990

Lagu "Hanya Satu Kamu": oleh Ayah Asuhku Ikang Fawzi



(Sumpah Janji Ayah Asuhku Ikang Fawzi untuk Ibu Asuhku Marissa Haque, saat Pacaran Dulu)

"Panggilan Jiwa" Lagu Fav Marissa Haque (Ikang F & Chandra D)

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: Kompaknya Dua Anak Deplu Alumni UI (Universitas Indonesia/ILUNI), 1982

Selasa, 28 Desember 2010

Dari Film dengan Contoh Kasih & Cinta: dari Rima Melati untuk Ikang Fawzi & Marissa Haque

Mbak Rima Melati adalah salah satu combang kami--Ikang Fawzi & Marissa Haque. Beliau mengatakan bahwa Cinta Ikut Menyembuhkan dirinya ketika dalam perawatan sakit kanker yang pernah dialaminya dulu. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari kehidupannya berumahtangga dengan Bung Frans Tumbuan. Berikut dibawah ini kisahnya:

Source: Gaya Hidup Sehat
http://m.kompas.com/xl/read/data/2008.02.14.01265269

Banyak yang mengatakan, kekuatan cinta dapat membuat segala hal menjadi mungkin, termasuk menyembuhkan penyakit. Demikian yang dirasakan Rima Melati ketika berjuang melawan kanker payudara.

Saat divonis mengidap penyakit itu, ia merasa harapan hidupnya sangat kecil. Apalagi ketika penyakit ini sudah mencapai stadium cukup parah dalam waktu singkat, hingga Rima harus menjalani kemoterapi di Belanda pada tahun 1990.

ikang-fawzi-dan-marissa-haque-cinta-anak-anak-tangsel“Ketika itu saya sudah kecil hati, tetapi suami terus memberi semangat kepada saya untuk melawan penyakit ini,” ucap Rima, yang menikahi Frans Tumbuan pada tahun 1973.

Tidak hanya lewat kata-kata, rasa cinta Frans kepada sang istri juga diwujudkan melalui perbuatan. “Meski hanya perbuatan kecil seperti menyisir rambut yang rontok akibat kemoterapi dan membacakan buku, itu sangat berarti. Banyak orang menyerah ketika orang yang dicintainya divonis kanker. Untung itu tidak terjadi pada Frans, ia selalu menemani saya,” papar wanita kelahiran 22 Agustus 1939 ini.

Selain suami, anak-anak dan keluarga juga tak bosan mendorong Rima untuk bangkit, hingga timbul semangat dalam dirinya untuk survive dan sembuh. “Perhatian mereka menjadi obat paling mujarab bagi saya. Ada semacam kekuatan yang dapat menyembuhkan di luar obat medis.

Jadi benar kalau dibilang kekuatan cinta dapat menyembuhkan. Cinta dapat membuat seseorang menjadi kuat di kala menghadapi kritis,” sebutnya.

Kini, setelah sembuh dari kanker payudara, pemilik nama asli Marjolien Tambajong ini mengaku ikatan antara dirinya, suami, dan keluarganya bertambah erat. Ia telah membuktikan, kekuatan cinta memang menyembuhkan.

Sabtu, 25 Desember 2010

Bak di FIlm, Lompatan Spiritual Bunda Marissa Haque: dalam Oom Dudi Rustadi di Kompasiana.com

Dakwah Nyata Marissa Haque (Siapakah yang Usil, Ngurusin Payudara Orang atau yang Ngurusin Orang Berdakwah?)

Catatan: Kecuali memang dipakai oleh yang diduga Very Amaruzzaman ketua Timses Black Campaign Airin Rachmi Diany kepada Bunda Marissa Haque karena takut gagal jadi Walikota Tangsel 2010!

OPINI Dudi Rustandi 09 November 2010, 21:15

Sumber: http://agama.kompasiana.com/2010/11/09/dakwah-nyata-marissa-haque-siapakah-yang-usil-ngurusin-payudara-orang-atau-yang-ngurusin-orang-berdakwah/

1 dari 2 Kompasianer menilai Inspiratif. lustrasi dari blog Marissa Haque

Saya selalu menganalogikan ketika dua orang yang sama menghadapi situasi dan kondisi yang sama. Walaupun sama-sama dalam tempat yang sama, namun kedua orang tersebut akan sangat berbeda ketika menyaksikan atau menghadapi satu situasi dan kondisi. Kenapa hal ini terjadi? Dalam ilmu komunikasi disebabkan oleh beberapa hal salah duanya adalah masalah Frame of Reference dan Field of experience, kerangka referensi dan pengalaman lapangan. Masing-masing orang tersebut menghadapi masalah yang sama namun dengan pemecahan masalah yang berbeda-beda. Dengan kata lain ia berkaitan dengan paradigma dan sudut pandang masing-masing yang mendasarkan diri pada kerangka rujukan dan pengalaman lapangan yang berbeda-beda tersebut.

Ribut-ribut masalah curhat Mbak Marissa Haque (Mbak Icha) dalam blognya yang ditujukan kepada Vina Panduwinata dan Memes yang masih menjadi pembicaraan media sampai saat ini, serta wawancara yang tidak berimbang akan kasus ini yang saya saksikan di infotainment dimana seolah-olah Mbak Icha adalah orang yang usil sehingga membuat ia seolah berada dalam posisi yang salah. Apalagi seorang Penulis tamu secara khusus menuliskan ‘keusilan’ Mbak Icha dengan gaya puisi (Bu Linda Jalil) walaupun disitu tidak ditujukan kepada mbak Icha, namun sangat jelas, di tengah ribut-ribut masalah tersebut, tulisan Bu Linda Jalil di-publish. Lagi-lagi saya melihat bahwa Mba Icha dijadikan pesakitan, ia seolah-olah salah dengan mengurusi payudara orang, walaupun ia sendiri barangkali merasa nyaman-nyaman saja ketika ia dianggap usil. Saya ingin melihat dari persfektif yang berbeda, persfektif yang saya gunakan adalah (barangkali) berkaitan dengan pengalaman keberagamaannya.

Pengalaman keberagamaan Mbak Icha. Setiap orang memiliki kerangka rujukan dan pengalaman yang berbeda. Kerangka dan pengalaman ini akan mempengaruhi paradigma dan sudut pandang orang ketika menyikapi sesuatu. Salah satunya adalah terjadi pada Mbak Icha. Walaupun tulisannya disertai emosional, namun hal tersebut sangatlah wajar di mana ia menjadi seorang isteri dari seorang suami yang dicintainya. Namun jika kita baca secara cermat tulisan blognya, saya melihat justeru Mbak Icha sedang melakukan dakwah yang nyata. Ia sedang memperteguh keimanannya. Saya masih ingat salah satu hadits tentang masalah keimanan, dimana substansinya bahwa “jika orang mencegah dengan tangannya ia berada dalam keimanan yang sempurna, jika ia mencegah kemunkaran dengan mulutnya (bicara) ia berada dalam keimanan yang sedang, jika kemunkaran hanya dicegah dengan do’a, itulah selemah-lemahnya iman. Inilah barangkali yang membedakannya dengan kita atau kompasianer yang lain. Pengalamannya dalam mempraktikan agamanya membuat dia peka, wabilkhusus diawali dari keluarganya. Pengalamannya ini mendorong ia memiliki pandangan tersendiri terhadap satu masalah yang sama.

Coba saja perhatikan salah satu pernyataannya yang memberikan gambaran kepada kita bahwa ada lompatan spiritual dalam diri Mbak Icha, semakin berkurang umur ia semakin sadar bahwa ia akan meninggalkan dunia yang fana ini, sehingga hidupnya harus lebih berkualitas dipandang dari sisi agama, salah satunya adalah dengan mengenakan pakaian yang menutup aurat.

"... memang saat lalu gaya hidup kami–Memes maupun saya–memang sangat mirip dan sedikit bebas. Namun dengan berjalannya waktu serta semakin hari kami semuasemakin bau tanah. Ada jurang menganga lebar yang sangat signifikan yang menjadi pembeda dari cara pandang hidup kami. Kini gaya busana dan gaya hidup Memes memang sangat mirip dengan Mama Ina (Vina Panduwinata) didalam memamerkan/sedekah payudara mereka semakin hari saya perhatikan semakin melorot, hingga tinggal seperempat atau sepertiga saja! Padahal payudara mereka diusia 50 tahunan sudah jatuh dan peyot dimakan usia! Semua gambar mereka yang seronok dapat dilihat dalam kapanlagi.com." (perhatikan kalimat yang di bold italic )

Lompatan atau pergeseran spiritual inilah, sebagai kerangka rujukannya, menjadi paradigm yang digunakan oleh Mbak Icha dalam menyikapi sesuatu. Termasuk dalam kasus Ikang-Vina yang ia sebutkan dalam blognya.

Tulisannya yang lain sangat nyata bahwa ia ingin menjaga keluarganya dengan dakwah di lingkungan keluarga terdahulu sebelum ia melakukannya di luar. Dalam blog -nya ia mengatakan:

"... Hari ini, sehari sebelum bulan puasa dibulan Ramadhan, sebelum bersilaturahmi keluar rumah, kami berdua—Ikang Fawzi dan saya—berprinsip agar urusan dalam negeri rumah tangga kami harus beres sebelum dua kali 24 jam. Alhamdulillah worthed! Rekonsiliasi terjadi dan menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain: (1) suamiku harus khatam Al-Quran lagi dibulan suci 2010 ini; (2) harus lebih banyak lagi waktu bersama istrinya terkait dengan pekerjaan kami dimasa dating; (3) tidak ada larangan bersalaman/boleh menyentuh tangan namun tidak berangkulan dan tidak dalam kondisi dirangkul/merangkul; (4) kalau ada penggemar ekstrim/baik yang berjilbab maupun tidak berjilbab minta dicium, secara halus namun tegas wajib diberitahu agar tidak bersedia; (5) setiap ada yang berusaha ‘mendekati’ dengan maksud serius tertentu memberitahu kepada pasangan masing-masing, dan ini berlaku pada Ikang maupun saya; (6) menjaga mata dan hati terutama bila sedang di mall dan tempat terbuka lainnya, agar ‘tidak lapar mata’ melihat ‘daging segar’ yang disedekahkan khusus untuk kaum pria; (7) setiap account FB (Face Book) boleh dibuka dan dicek oleh masing-masing dari kami, dan ini berlaku pada Ikang maupun saya, untuk mengecek teman yang mengajak sex over the cyber; (8) setiap tahu akan berjumpa mantan pacar/mantan calon istri/mantan calon suami wajib memberitahu. Kalau terlanjur ‘bablas’, juga wajib memberitahu serta meminta maaf (9) suami wajib berkurang kesenangannya membuka porn cyber! Kalau mungkin menghilangkannya sama sekali karena kegiatan itu adalah maksiat mata; (10) istri wajib lebih sabar dan berkurang ngomelnya…hehe..."

Pernyataannya ini merupakan bagian dari dakwah yang ia lakukan dalam keluarganya sendiri, tanpa ia berada dalam posisi mengendalikan, namun sama-sama membuat kesepakatan bersama. Selain membuat kesepatakan, ia dan suami juga sepakat menjaga keluarganya tidak hanya dengan ikhtiar namun dengan do’a-do’a yang dapat menjaga mereka dari godaan-godaan yang dapat memecah belah rumah tangga yang ia peroleh dari gurunya.

"... ini sekaligus sebagai ajakannya untuk menjaga mata, karena mata selain dapat menjadi alat bersyukur namun juga bisa sebaliknya. Ini adalah doa tersebut; Mata adalah salah satu indera manusia untuk melihat kebesaran-Nya, namun juga dapat terpeleset merendahkan pemilik yang dititpi karunia penglihatan tersebut. Karenanya bagi para pria dewasa yang ingin menjaga marwah diri dan istri serta seluruh keluarganya, dapat mengamalkan sebanyak-banyaknya setiap hari dari dua (2) buah doa dibawah ini. Doa tersebut sebagai berikut: (1) “Bismillahirrahmanirrahiiiim…Allahuma innia’udzubika min fitnatinnisaa wa lazaabil qabri.” Artinya: Ya Allah, aku berlindung dari fitnah wanita/perempuan dan siksanya azab kubur. dan ketika selesai membasuh/ba’da istinja/ba’da buang hajat besar/kecil: (2)”Bismillahirrahmanirrahiiiim… Allahuma thohor qolbi minannifaqi, wa hassin fajri minal fawaahist.” Artinya: Ya Allah… sucikanlah hatiku dari kemunafikan, peliharalah fajri-ku (vagina bagi perempuan dan penis bagi pria), dari kejahatan nafsu, dan haramkanlah jazadku dari siksa api neraka"


Merujuk kembali pada salah satu hadits di atas, dalam pandangan saya, Mbak Icha sedang memperteguh keimanannya dengan melakukan dakwah. Bahkan jika kita cermati, aktifitasnya hampir selalu berkaitan dengan masalah dakwah. Tentu saja dakwah tidak bisa kita pandang secara sempit hanya dalam masalah agama secara privat saja namun juga secara social, ekonomi, budaya maupun politik.

Lihat saja aktifitasnya, bilapun menjadi bintang iklan, namun ia menjadi bintang iklan yang memiliki kecenderungan Islami seperti kosmetik tanpa bahan pengawet atau alcohol, Ekonomi Syariah, mencegah illegal loging, perang terhadap korupsi, dll.


Dakwah Marissa Haque di Kalangan Kampus
Saya masih teringat ketika akan melaksanakan seminar film dakwah tahun 2001. Saat itu saya menjadi panitia. Walaupun bukan panitia inti, setidaknya saya tahu bagaimana kondisi kepanitian. Saat itu yang menjadi pembicara salah satunya adalah Mba Icha, yang lainnya adalah Chaerul Umam, dan Prof. Deddy Mulyana, Ph.D. Sebagai lembaga mahasiswa saat itu, tentu saja untuk mengundang artis kenamaan seperti mbak Icha bayarannya mahal, apalagi dipadukan dengan pembicara nasional lainnya, sutradara sekelas Chaerul Umam. Namun di tengah kebingungan panitia, Mbak Icha yang mengerti kondisi kami malah bilang,” Begini saja, coba kontak wardah, minta kerjasama dengan wardah, saya gak minta dibayar, yang penting ada tiket pp, dan tiket itu sendiri nanti dari hasil kerjasama,” ujar mbakIcha. Setelah kami menghubungi wardah, akhirnya kami pun tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk mbak Icha, karena tiketpun akhirnya di urus oleh wardah sebagai hasil kerjasama kami dengan wardah. Tentu saja ini menjadi nilai plus mbak Icha dalam rangka Dakwah dalam bidang film saat itu. Di samping ia sendiri rela untuk tidak dibayar, padahal harus jauh-jauh datang ke Bandung.

Dengan perjalanannya tersebut, dan dalam rangka mempertahankan rumah tangganya tersebut, apakah layak ia dikatakan sebagai usil atau ngurusin payudara orang?Bukankah itu dakwah? Siapakah yang usil? Yang ngurusin payudara orang atau yang tidak senang dengan dakwahnya? kita tanyakan saja pada hati nurani, apakah memperlihatkan dada yang sangat terbuka hingga terlihat belahan dada adalah hal yang baik? Ya baik bagi si Imin, tapi tidak baik bagi si Iman.

Kamis, 23 Desember 2010

Rencana Film Islami Marissa Haque atas Pidana Lingkungan Hidup & Illegal Loging

Dari Blog Ikang Fawzi di: http://ikangfawzi.blogdetik.com/
Marissa Haque mengatakan, untuk memulihkan hutan Riau dan Indonesia, diperlukan a very strong leadership (kepemimpinan yang kuat dan komitmen tinggi) untuk menghentikan penebangan liar, melalui asas FORUM PREVILEGIATUM bilamana seluruh perangkat hukum yang tersedia dinegeri ini tidak lagi dapat menyelesaikan masalah pencurian kayu sistemik serta berkelanjutan tersebut.

“Dulu di Riau ada Kapolda yang memiliki komitmen untuk mengatasi pembalakan liar. Namun, akhirnya dikalahkan oleh kekuasaan,” kata istri rocker terkenal Ikang Fawzi ini. Marissa Haque selama tahun 2008 pernah beberapa kali datang ke Riau untuk meneliti kehancuran hutan Riau guna menyelesaikan Disertasi S3-nya di IPB Bogor. Saat itu, artis ini banyak dibantu oleh para aktivis lingkungan di Riau dan mantan Kapolda Riau, Irjen Pol Sutjiptadi.

“Gak lihat baju saya pakai sekarang ini, cokelat? Karena hutan Riau tidak lagi hijau lagi,” kata Icha, panggilan akrabnya. Hadir dalam Diskusi Publik tersebut Prof Jonotoro dan Direktur Ekeskutif Walhi, Hariansyah. “Mari kita mulai dari diri sendiri dan hari ini untuk selamatkan hutan Riau,” ajak Icha.(*)

Editor : Juang_Naibaho, Source : Tribun Pekanbaru

Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/10/17/marissa-haque-kritisi-hutan-riau

Senin, 20 Desember 2010

Ide Film Leadership Kepala Daerah Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi

Menjadi Kepala Daerah seperti Gubernur/walikota/Bupati adalah sebuah jabatan eksekutif ditingkatan daerah, adalah tidak beda dengan pejabat negara lainnya maupun presiden yang mempunyai garis-garis besar dalam bekerjanya maupun hubungan antar lembaga. Hal tersebut untuk menjaga tidak tumpang tindihnya birokrasi dalam pemerintahan yang mengakibatkan inefisiensi implementatif. Singkatnya, hal ini membantunya dalam menjalankan pemerintahan yang syarat dengan elemen hukum dan politik.

Selanjutnya Kepala Daerah haruslah seorang yang mempunyai visi dan misi yang jelas yang terutama dalam kepemimpinan daerahnya. Selain itu tidakkah lebih baik jika seorang kepala daerah yang amanah, dalam arti mampu memujudkan apa yang dijanjikan selama kampanye? Disini stategi-strategi pembangunan yang efektif diperlukan guna menjaga kestabilan serta kelancaran dalam merealisasikannya, bukan kalkulasi dukungan politik semata.

Secara pribadi, kesemuanya berpusat pada satu inti yaitu kinerja. Sebuah janji, tujuan ataupun cita-cita pasti akan terletak pada proses kinerja bagaimana mencapainya. Demikian juga dengan seorang Kepala Daerah, akan semakin bermanfaat bagi masyarakat daerahnya jika mengandalkan kinerja-kinerja yang kongkrit. Apalagi dalam era otonomi daerah sekarang ini yang memberikan keleluasaan yang lebih pada daerah sehingga dapat dikatakan awal yang baik dalam pengembangan dan pembangunan.

Untuk kelanjutannya agar kebijakan pemerintah daerah sinkron dengan kenyataan dilapangan serta berguna untuk memberikan poin-poin determinasi maupun kolaborasi target-target pembangunan, sebaiknya dilakukan upaya-upaya dasar seperti penyerapan aspirasi masyarakat, pemetaan geografis daerah, pemahaman kondisi sosial budaya maskarakat lokal serta pemahaman ekonomi lokal. Secara empiris, hasil-hasil tersebut diatas berbeda satu sama lain setiap daerah. Untuk itulah dapat kita simpulkan bahwa setiap daerah memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda yang tentunya menuntut perlakuan berbeda pula. KD haruslah benar-benar mengerti akan daerahnya. Bukan sekedar figur terkenal, tokoh maupun emosi putra daerah belaka.

Beberapa aspek yang harus dipenuhi antara lain:

(1) Aspek Ekonomi
Gerak ekonomi adalah salah satu yang terpenting dalam suatu daerah. Perkembangannya juga tidak lepas dari geologis ekonomis dan historis masyarakat setempat, sehingga hal ini memungkinkan perbedaan karakteristik perekonomian satu daerah dengan yang lain. misalnya daerah A yang tanahnya subuh untuk pertanian maka mayoritas penduduknya bergerak dibidang pertanian. Berbeda dengan daerah B yang dekat dengan pantai dan tanah yang kurang subur sehingga tidak cocok untuk lahan pertanian, maka dari itu penduduknya lebih banyak yang bekerja dibidang perikanan dan pariwisata.

Dari ilustrasi diatas, salah satu strategi untuk menyiasati dalam hubungannya dengan pengembangan ekonomi adalah memakai konsep keunggulan komparatif, yaitu pembangunan dengan mengembangkan keunggulan ekonomis setempat, dimana tidak terdapat ditempat lain. Pola ini memungkinkan untuk membentuk identitas dan meningkatkan daya saing tersendiri satu sama lain antar daerah. Hal tersebut dengan membawa dampak positif dalam pembangunan nasional karena akan banyak terbantu dalam menentukan kebijakan dan efisiensi.


Selain itu, tugas pemerintah daerahlah yang memberikan tatanan pijakan dan dukungan yang penuh pada kewirausahaan dan kegiatan ekonomi lainnya. Secara lebih nyata dalam dunia bisnis membutuhkan stimulus-stimulus seperti penyediaan infrastruktur, birokrasi perijinan yang praktis, insentif pajak, aturan-aturan main yang jelas dalam berbisnis, pengelolaan kekayaan alam yang tidak monopolitik, perlindungan, pendidikan dan pelatihan usaha, upah minimum daerah, memberdayakan organisasi-organisasi pekerja dan kebijakan supported sektoral lain-lainnya yang sesuai.

Masalah pengangguran dan tingginya angka angkatan kerja juga tidak kalah penting untuk diselesaikan dengan menciptakan program-program kerja yang padat karya maupun memberikan insentif kepada usaha yang melibatkan tenaga yang banyak. Surplus anggaran daerah seharusnya dimaksimalkan dengan program diatas serta dalam rangka menyediakan infrastruktur usaha yang berkesinambungan.

(2) Aspek Kesehatan

Aspek ini meliputi tingkat kelahiran, tingkat umur rata-rata hidup, kebersihan, kondisi Mandi cuci kakus (MCK), populasi penduduk dalam hubungannya dengan kesehatan, pemahaman masyarakat tentang kesehatan, pelayanan dan kuantitas publik kesehatan didaerah, program vaksinasi, disease preventives dan masih banyak lagi. Secara ringkas, program-program yang berhubungan dengan kesehatan lokal sangat mendukung berjalannya aspek lain. Oleh karena itu concerning akan meningkatkan kualitas kesehatan, akan memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhan sehatnya. Ada semacam timbal balik positif jika semakin sejahtera suatu daerah maka semakin tinggi kualitas kesehatan masyarakat, semakin mudah pemerintah menjalankan proses pembangunan, begitu sebaliknya.

(3) Aspek Tata Ruang Kota

masalah ini mungkin menjadi permasalahan daerah dimana-mana yaitu kurang tertatanya tata ruang kota yang baik. Akibatnya terjadinya tumpang tindih pembangunan pemukiman, areal pendidikan, perkantoran, mall, pelayanan public lainnya, hotel, bangunan-bangunan yang mempunyai historikal yang tinggi dan lain-lainnya. Jika kita melihat situasi-situasi urban khususnya sangatlah crowded berserta aktivitas masyarakatnya yang berjejal-jejalan.

Ada baiknya untuk mengatasinya dibuat cities designs planning yang membantu pengaturan dan alokasi konsentrasi pembangunan infrastruktur. Untuk memperkuatnya maka memasukkannya dalam salah satu orientasi kebijakan-kebijakan daerah sangatlah mendukung selain memberikan landasannya berupa payung hukum atas implementasinya.

Strategi yang lain adalah memangkas birokrasi proyek-proyek yang ada dengan mekanisme satu pintu, memungkinkan terkontrolnya di dilapangan dan memperkecil inefisiensi yaitu pungutan, korupsi, kolusi maupun pajak berganda.

(4) Aspek Pendidikan

Aspek ini tidak kalau pentingnya dengan yang lain. Dus, sangat berhubungan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Memajukan pendidikan adalah suatu keharusan yang di amanatkan undang-undang dan menjadi ujung tombak pembangunan bangsa negara di masa depan.

Perkembangan pembangunan nasional di dunia pendidikan sudah ada peningkatan meski berjalan lambat. Program wajib belajar, sekolah gratis dan peningkatan anggaran pendidikan diharapkan mampu memperbaiki kualitas dan kuantitas warga negara.

Di tingkatan daerah, dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan meneruskan kebijakan tersebut dengan mempersiapkan pelaksanaan dan teknis program-program yang ada, selain mengontrol hambatan-hambatannya, seperti pungutan diluar pendidikan, bocoran alokasi anggaran pendidikan dan sebagainya.

Diluar itu tidak menutup kemungkinan pemerintah daerah memajukan pendidikan dengan kreativitas sendiri sepanjang tidak keluar kebijakan nasional, misalkan peran aktifnya dalam sekolah-sekolah alternatif, memfasilitasi sekolah dengan dunia usaha, dukungan kepada sekolah selain negeri dan sebagainya.

Masih banyak lagi pembahasan-pembahasan diluar kontek diatas yang seperti saya ulas diatas. Perbedaan sangat mungkin terjadi satu daerah dengan daerah lain tentang prioritas kerja kepala daerah sehingga sinergi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya.

Cakupan diatas menggambarkan situasi dan solusi singkat atas daerah-daerah secara general yang semoga dapat memaksimalkan pembangunan tentunya. Insya Allah demikian adanya.

Ikang Fawzi Lulus MBA dengan Nilai A dari UGM: Marissa Haque Fawzi

Ikang Fawzi Raih Gelar MBA di UGM

Ikang Fawzi (Foto:Arie Yudhistira/Koran Sindo)


JAKARTA - Ikang Fawzi tengah bergembira. Jerih payahnya kuliah selama 1,5 tahun berbuah manis. Suami Marissa Haque ini meraih gelar MBA dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya senang sekali akhirnya bisa dapat gelar. Saya kuliah selama 1,5 tahun. Selesainya bisa cepat karena saya serius sekali," ungkap Ikang yang dihubungi okezone, Selasa (14/12/2010).

Rocker kelahiran 23 Oktober 1959 itu mengambil judul tesis Analisa Strategi Bisnis Properti-tainment di Salah Satu Industri Bisnis Properti (studi pada PT Impian Jaya Ancol). Dia membuat tesis dengan judul demikian dengan alasan tersendiri.

"Saya pikir bisnis ini kan yang penting bisa berkelanjutan. Banyak yang berbisnis, tapi kemudian hilang. Kalau Ancol ini pernah diterpa krisis ekonomi 1998 dan 2008, tapi bisa bertahan karena dia menggunakan properti-tainment. Jadi entertainment itu untuk mempercepat recover industri properti yang sedang lesu," bebernya.

Berkat keseriusan dalam menggarap tesis setebal 300 halaman, ayah dua anak ini mendapat nilai sempurna, "A". "Secara ilmiah itu memang bidang saya. Intinya, di situ saya gunakan ilmu yang saya punya. Jadi saya lama di entertain, kemudian ingin saya ilmiahkan," urainya.

Disinggung tentang kegiatan sang istri yang giat menimba ilmu, Ikang memberikan pujian.

"Wah, kalau dia sih gila sekolah. Kalau saya enggak seperti dia yang sekolah terus kayak sudah jadi makanan sehari-hari. Mungkin kalau dia di UGM mengambil dua gelar sekaligus, MBA dan hukum (MH)," katanya.

Senin, 22 November 2010

Film Bunda Icha Disukai Engkong Ragile Kawan Baiknya

Judul Asli: "Marissa Haque: tentang Vina Panduwinata dan Pilkada Tangerang Selatan"

OPINI Ragile | 19 November 2010 | 00:37 1633 125


Dok Kompasiana Gathering 2009 by Edy Taslim (dari kanan: Ragile, Marissa Haque, Pepih Nugraha)


Setelah menghilang empat bulan Marissa Haque kembali posting di Kompasiana. Bunyinya sama dengan yang diutarakan kepadaku via Telepon dan SMS selama November sehubungan dengan meledaknya twitter yang menyebut-nyebut perseteruannya dengan Vina Panduwinata. Namun di mata saya Marissa (Icha) lain di alam nyata lain di alam maya. Bahasanya jauh banget bedanya deh. Kenapa Yah, mau tau?

Postingan dia kemarin di sini: Peduli Linkungan Lahir Bathin. Bicara tentang Kompasiana, Pilkada Walikota Tangerang Selatan dan Vina Panduwinata. Nampaknya terburu-buru menulisnya sehingga terkesan loncat-loncat. Semua itu dalam rangka menanggapi postingan Syaifuddin Sayuti Ada Apa Dengan Marissa Haque?

Yang saya tangkap adalah: (1)Icha tidak suka dengan tingkah laku Vina Panduwinata ketika manggung bareng dengan Ikang Fawzi suami Icha, (2)Icha nulis dalam blog pribadi di blogdetik karena gagal menyelesaikan secara pribadi dengan Vina, (3)Icha tidak keberatan dan atau tidak terganggu dengan gaya pakaian orang lain sepanjang tidak mengganggu secara langsung rumah tangganya, (4)Reaksi keras pembaca adalah lebih kepada cara Icha menyampaikan keluhan itu, bukan pada substansi isi keluhan. Ibarat sepakbola Icha suka maen gaya total footbal formasi 4-4-2 ala Belanda atau Kick and Rush gaya Inggris, keduanya attacking style. Selebihnya saya tidak tahu.

Begitu juga tentang Pilkada Tangerang Selatan di mana Icha menyokong calon independent di luar parpol. Saya taunya ada rumor bahwa di sana telah ada semacam hegemoni oleh keluarga tertentu untuk menguasai jabatan strategis. Namum demikian soal politik tidak semudah yang kita baca di atas kertas. Maklum banyak intrik dan akal bulus yang alus-alus. Biarlah rakyat Tangerang Selatan bicara, mereka lebih tau.

Dua kali saya ketemu langsung dan ngobrol bareng dengannya. Sekali di Kopdar Kompasianan pas peluncuran buku Chappy Hakim berjudul Cat Rambut Orang Yahudi di Hotel Sultan Jakarta, Agustus 2009. Dan Di Tangerang pada acara Pemuda Integritas Tangerang Selatan (PITA) pada Juli 2010. Dua kali ketemu langsung dan ngobrol panjang lebar. Yup, jauh banget deh dengan bahasanya di dunia maya. Siapapun sulit untuk tidak mengatakan Icha sangat ramah, gaul, enak diajak bicara apa saja. Dan…. doyan ngobrol, hehehe…

Mudah-mudahan ke depan makin banyak interaksi dengan kompasiner makin bagus jalinan persahatan dan saling pengertian di mana Icha tak sungkan ganti gaya “maen bolanya” misal dengan gaya Samba Brasil yang paling banyak diminati di sini. Kebetulan aku suka film-film Marissa Haque dan juga demen lagu-lagu Vina Panduwinata yang cihuyy banget gaya “stakatonya”.

***

Salam Tuljaenak,

RAGILE 19-nov-2010

Minggu, 21 November 2010

Kejahatan Psikologis Pemilukada di Tangsel seperti Film Kata Bunda Marissa Haque

Untuk Uni Linda Jalil tentang Kenyataan di Tangsel terkait Airin Rachmi Diany Sekeluarganya, semoga silaturahim kita tak terputus karena masalah Airin Rachmi Diany ya Mbak?
Fwd tulisan dari beberapa anak asuhku di Bogor, dengan alamat blog: http://anak-anakbundamarissa.blogspot.com/

Almarhumah Mamanya Bunda Marissa Haque yang bernama R. Ay. Mieke Soehariyah selalu mengingatkan ketiga putrinya bahwa kalau tidak mau dicubit sebaiknya jangan mecubit, dan kalau kita melakukan sebuah kejahatan yakinilah bahwa energi kejahatan tersebut akan kembali kepada sang pembuat kejahatan minimal dua kali lebih perih dan menyakitkan.

Terkait masalah heboh blog Bunda Marissa Haque yang patut diduga sangat kuat dilakukan oleh timses Airin Rachmi Diany yang sangat berambisi menjadi Walikota Tangerang Selatan, energi jahat yang dilemparkannya kepada Ayah Ikang dan Bunda Marissa keliahatannya mulai balik kepada tim/mungkin Airin-nya sendiri dengan perih dan menyakitkan.

Bayangkan saja dengan biaya puluhan milyar rupiah yang dia habiskan ternyata hasil yang diperoleh sangat tidak signifikan dengan harapan LSI maupun dirinya. Masyarakat Tangsel lebih menyukai artis Andre Stinky Taulani yang lugu dan polos ketimbang yang diduga kuat seseorang yang ingin jadi pemimpin di Tangsel dengan motif negatif tertentu.

Kampanye hitam/black campaign diduga dari Airin Rachmi Diany melalui Twitter—Bunda Marissa tidak nge-tweet karena dia seorang esais yang menyukai gaya tulisan bertutur runut bukan kalimat-kalimat pendek tweet—energi negatif kiriman diduga Airin sudah mulai kembali kepada diri Airin sejak pasangan Arsyid-Andre menyatakan resmi menggugat ke MK Senin hari ini dengan kemungkinan terjadi seperti Kab. Pandeglang dimana Pemilukada diulang dan kemungkinan besar Ibu Tiri Airin Rachmi Diany/Ratu Atut Chosiyah kalah telak!

Alhamdulillaaaah, semoga pula hal ini membuka mata Tante Linda Jalil mantan wartawati Tempo yang kami duga selalu merasa tersaingi sama Bunda Marissa selama mereka jadi sesama Kompasianers. Bunda Marissa diberikan ruang khusus sebagai penebus ‘guilty feeling’ Oom Pepih Nugraha pengelola utama kompasiana.com yang memegang kendali berita kegiatan dan kader-kader Golkar di Kompasiana.com. Tawaran Oom Pepih Nugraha disambut positif oleh Bunda Marissa yang memang hobi menulis, dengan menjadi penulis esai disana. Sebagai wartawati senior Tante Linda Jalil memang tidak mendapatkan ‘kemewahan' kolom khusus dari Oom Pepih Nugraha. Entah mengapa hanya Oom Pepih sendiri yang dapat menjawabnya. Diduga, karena kolom khusus tersebut, Tante Linda Jalil lalu merasa ‘ada dua matahari di Kompasiana.com!’ sehingga beberapa komentarnya terasa kuat sangat ajaib. Halus namun mengiris tajam, dan tampak jelas makna yang terkandung didalamnya, yaitu: “Kecemburuan!”

Kami di asrama ini setuju ketika salah seorang penulis di kompasiana.com lainnya yang menyatakan ‘takjub’ akan keajaiban karakter Tante Linda Jalil saat menuliskan kisah ketua DPR RI kita Oom MA. Kalau tidak salah judul tulisannya adalah: “ Masih Waraskah Linda Jalil?” Ya benar, kami disini mengajukan pertanyaan tersebut kepada Tante Linda Jalil kalau kebetulan dia membaca blog kami ini.

Berikut harapan dan doa kami semua di asrama Bogor kepada pasangan Arsyid dan Andre Taulani di MK. Fwd:

Daftarkan Gugatan ke MK terhadap Airin Rachmi Diany, Arsid - Andre Stinky Taulani Menghimbau Masyarakat Tetap Tenang

Minggu, 22 November 2010

Tangsel – Menemukan puluhan bukti dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang sangat dipenuhi aroma kejahatan pemilukada dan puluhan kecurangan, Calon Walikota Arsyid mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Hal ini guna menjaga stabilitas yang kondusif, yang sejak dimulainya pesta demokrasi tersebut mulai terusik akibat ancaman kekisruhan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dari pihak timses Airin Rachmi Diany.

Dalam sebuah diskusi santai di kediaman calon Wakil Walikota Andre Taulany Stinky di Bintaro, Ahad (21/11) lalu Arsyid mengatakan, Pemilukada sebagai bentuk demokratisasi di daerah sejatinya menjadi media bagi masyarakat untuk bersama-sama terlibat dan menjadi subjek pembangunan. Misi ini, kata Arsyid, membutuhkan stabilitas dan kondusifitas agar agenda pembangunan berjalan lancar.

“Alhamdulillah Pemilukada berjalan lancar dan aman. Terimakasih pada masyarakat telah mempercayakan kepemimpinan Tangsel kepada saya dan adinda Andre. Kita sudah merancang agenda-agenda pembangunan, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Semua agenda berbasis warga. Semoga bisa berjalan lancar dalam suasana kondusif,” tutur Arsyid penuh semangat dan lancar. Karena itu, Arsyid menghimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berbagai hasutan dan fitnah pihak-pihak tertentu yang sengaja dihembuskan untuk merusak solidaritas sosial masyarakat

“Jangan sampai kompetisi Pemilukada merusak keakraban, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat,” kata Arsyid. Sebab bila itu yang terjadi, menurut Arsyid, Pemilukada sudah melenceng dari tujuan awalnya. “Pemilukada sebagai bentuk modernity dari musyawarah seharusnya menjadi media untuk menata bersama dalam suasana keakraban dan kebersamaan”, tandas Arsyid.

Sementara itu, salah satu ketua tim pemenangan Arsyid-Andre, Rully dari PPP mengatakan, imabauan Arsyid itu menanggapi berbagai fitnah, kampanye hitam, dan provokasi pihak-pihak tertentu yang tidak puas dengan hasil Pemilukada Tangsel 2010 yang dikumandangkan oleh Ketua KPUD Banten Iman Perwira Bachsan (dari PDIP).

“Mental tidak siap kalah menurut Arsyid, membuat timses Airin Rachmi Diany patut diduga melakukan serangan membabi buta. Fitnah sana sini, mencari-cari kesalahan, dan memprovokasi masyarakat dengan berbagai kampanye hitam yang disebarkan secara massif. Semoga masyarakat tidak terpengaruh dan tetap tenang,” kata Rully sejuk namun dalam.

“Jelas-jelas pasangan AIB (Airin dan Benyamin) melakukan pelanggaran puluhan. Dari laporan para pengawas independen, temuan bukti di lapangan, mereka yang curang dan banyak melanggar seperti temuan money politics dan selebaran-selebaran fitnah,” tandas Rully.

Senin besok ini sebanyak 10 (sepuluh) orang tim lawyers pasangan Arsyid - Andre akan medapatkan salinan gugatan di MK, namun kami semua mengingatkan bahwa menjaga suasana kondusif juga penting, Karenanya, marilah kita jadikan semua ini sebagai proses pembalajaran bagi semua”, tegas Rully Ketua Pemenangan dari PPP Tangsel yang merupakan koalisi gabungan dari Gerindra dan Hanura dengan slogan: "SAY NO to AIRIN RACHMI DIANY yang penuh manipulasi dan kecurangan dalam Pilkada Tangsel 2010 ini." (Andarini)

Kamis, 28 Oktober 2010

Film dan Musik Identitas Bunda Marissa Haque & Ikang Fawzi Suaminya

Sumber: http://www.sripoku.com/view/43927/ikang_fawzi_rilis_lagu_kebun_raya_indonesia
Sriwijaya Post - Minggu, 15 Agustus 2010 10:31 WIB

BOGOR - Sebagai Duta Kebun Raya Indonesia, Ikang Fauzi merilis lagu untuk taman botani tersebut sebagai salah satu promosi pelestarian alam.

"Judul lagunya, Kebun Rayaku, Taman Firdausku," kata Ikang dalam acara Inspirasi Anak Bangsa di Cafe Dedaunan, Kebun Raya Bogor, Sabtu (14/8) malam.

Ikang, yang dinobatkan sebagai Duta Kebun Raya Indonesia sejak 25 Januari 2010, mengatakan bahwa lagu tersebut diciptakan olehnya, diaransemen bersama dengan band yang digawangi suami Marisa Haque tersebut.

Lirik dari lagu tersebut, mengisahkan tentang pentingnya keberadaan Kebun Raya.
"Insyallah rencananya single lagu tersebut akan diluncurkan setelah lebaran nanti," ujarnya.

Ikang menyebutkan, dirinya akan menyanyikan lagu tersebut bersama grup band bentukannya yang dibuat khusus untuk Kebun Raya Indonesia.

Grup band tersebut digawangin seluruh Gilang Ramadhan, Ekki Sukarno, dan Ikang Fawzi., hampir semua anggota bandnya adalah keluarga besar saya," ucapnya.
Menurut Ikang, keunikan dari lagu tersebut, selain dari liriknya yang mengisahkan tentang alam dan Kebun Raya, dari segi bead atau aliran musik yang dimainkan murni musik Indonesia.

"Yang berbeda nantinya, masuk yang kita mainkan bead musik asli Indonesia, ada suara-suara alat musik dari berbagai daerah di Indoensia," kata Ikang. Ikang terpilih sebagai Duta Kebun Raya Indonesia, karena kepeduliannya terhadap lingkungan cukup besar. Hal ini dilihat dari pola hidup Ikang dirumah yang menyukai menanam pohon.

Menurut Ikang keberadaan Kebun Raya sangat penting, sebagai solusi nyata untuk penyelamatan bumi beserta tanaman dan airnya.

Ikang mengatakan sebagai musisi yang dinobatkan menjadi Duta Kebun Raya Indonesia, akan berjuang menjaga apa yang sudah di dapat oleh pendahulu untuk diteruskan kepada generasi muda.

"Saya sangat bangga dengan Kebun Raya, yang saya rasa nyayian alamnya seperti alunan orkestra yang sangat romantis," ucapnya menambahkan

Di Dalam dan di Luar Film, Kemesraan Ayah Ikang & Bunda Marissa Alhamdulillah Terjaga

Marissa Haque Selalu Sajikan Menu Lebaran Khas Eropa
Minggu, 12 September 2010 - 19:43 wib

Johan Sompotan - Okezone
Ikang Fawzi-Marissa Haque (ist) TANGERANG - Artis cantik Marissa Haque selalu menyajikan makanan khas eropa setiap Lebaran. Icha--sapaan akrab Marissa-- melakukan hal itu untuk mengenang memori masa lalu keluarga ketika berada di luar negeri.

"Kita sekeluarga selalu menyajikan makanan khas eropa, seperti steak lidah, makaroni, tempura, rollade, dan pasta kalau Lebaran itu pasti ada," ujar Marissa saat ditemui di kediamannya di Perumahan Pelangi, Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (12/9/2010).
Istri Ikang Fawzi ini menyajikan makanan eropa karena keluarganya selalu meminta untuk disajikan setiap Lebaran tiba.

"Suami dan anak-anak aku yang minta, kata mereka tidak afdhol kalau tidak ada makanan eropa," pungkasnya.

Bagi Marissa dengan menyiapkan makanan eropa, keluarga menjadi ingat tempat dimana pernah disinggahinya bersama suami dan anak-anak tercinta. "Aku itu kalau mempersiapkan makanan eropa jadi ingat kenangan bersama keluarga," papar wanita Libra kelahiran 15 Oktober 1962 tersebut.(ahm)

Sumber: http://celebrity.okezone.com/read/2010/09/12/33/371822/m.okezone.com

Senin, 09 Agustus 2010

Doa untuk Tante Vina Panduwinata Teman Dekat Ayah Ikang Fawzi agar Segera Tercerahkan Iman Islamnya

inspirasi_mannheim_jerman_barat_ikang_fawzi__marisa_haque_pg1Namun aksi mendiamkan Mama Ina saat itu tidak berkelanjutan, karena saya pikir Mama Ina (Vina Panduwinata)belum mengetahui kami--Ikang Fawzi dan Marissa Haque--telah menikah siri yang mana dimata Allah Azza wa Jalla telah resmi sebagai suami-istri. Sehingga saat itu saya memaafkan Mama Ina (Vina Panduwinata) karena saya duga mungkin saja Mama Ina (Vina Panduwinata) kala itu masih coba-coba mendapatkan Ikang-ku menjadi 'pacar sementara' setelah putus dari Mas Hendi (mahasiswa Teknik UGM). Hehe... kan saat itu Mama Ina (Vina Panduwinata) belum menjadi kekasih dan calon istri Mas Boy Yudho (anak Boss ayahku almarhum di Pertamina) kan? ..." Demikian kurang-lebih sepenggal sms-ku pada Mama Ina (Vina Panduwinata).



Vina Panduwinata & Payudaranya yang Menempel di Dada Suamiku: Marissa Haque

vina-panduwinata-ikang-fawzi-marissa-haque-addie-ms-memesIsi sms saya kepada Vina Panduwinata kawan baik suamiku, sejak masih menjadi calon suami Christine Panjaitan adalah sebagai berikut: "...dear Mama Ina (panggilan kesayangan Vina Panduwinata), apa khabarnya? Semoga keluargamu baik-baik dan sehat adanya... Saya hanya tidak merasa nyaman melihat foto kalian diacara Odyssy. Saya tahu bahwa Mama Ina pernah tahu/ingat bahwa saya dan Ikangku duluuuu... saat kita semua sama-sama-sama ke Jerman melalui hadiah dari BASF Award. Saat itu Ikang dan saya sudah menikah siri. Dan padti Mama Ina pasti ingat bahwa kami berdua pernah 'berantem/mendiamkan' Mama Ina sekaligus karena saya tersinggung dengan prilaku tanganmu yang SANGAT RAJIN MENJAMAH seluruh bagian badan Ikang Fawzi suamiku. Saat itu kita semua sering berada didalam satu bus dalam perjalanan dari Mannheim ke Deidesheim melalui Ludswighaven menuju Stuttgard untuk melihat performance dari Al Jaerro (West Germany, September, 1986).
Hhhh... selang 25 tahun masa pernikahan kami, ada-ada saja gangguan tidak bekualitas menghampiri. Dari mantan calon istri suamiku dulu yang dipaksa berpisah karena masalah SARA (suku-agama-ras), dari CLBK (cinta lama bersemi kembali) di acara Sys NS dan Ida Arimurti di Zona 80 Trans TV dan Zona Memori Metro TV yang semakin populer karena ucapan Sandro Tobing sepupu-ipar Christine Panjaitan, lalu acara Addie MS dan Memes bertajuk Odyssy!

Pada acara Odyssy sendiri baik Memes maupun Addie MS tidak mengundang diriku. Memes dan Addie MS malah mendudukkan suamiku jejeran dengan teman 'REUNI" nostalgia-nya yang dimasa lalu yang saya kenal sebagai sang comblang baik hati 'tukang ngebo'ongin' Ibu Nurmala Sitompul-Panjaitan sang Mama dari Christine Panjaitan. Dengan cara pura-pura naksir sama Robin Panjaitan kakak Christine Panjaitan yang selama mereka pacaran back-street diberi tugas ibu Christine Panjaitan menjadi 'satpam' Christine. Sehingga atas upaya tersebut, sang kakak Robin Panjaitan jadi lupa menjemput adiknya yang tengah berduaan dengan Ikang Fawzi pacarnya/calon suaminya di'suatu tempat'.

Saya sudah memaafkan kejadian Ikang Fawzi suamiku yang diberi tempat duduk bersama Lisa Tungka-Feinstein sang comblang teman sesama SMA 3 yang sekaligus teman gereja Christine Panjaitan itu. Namun kejadian payudara Vina Panduwinata menempel didada suamiku Ikang Fawzi masih menorehkan luka akibat ulah acara Addie MS dan Memes istrinya itu!

Memes Adisaputra (Maemunah) itu sendiri, secara pribadi pada acara 'REUNI' garapan Adjie Soetama, dalam dua acara sama dan tempat berbeda, mengajukan dua kali pertanyaan sama yang tidak menyenangkan yaitu: "... kok tumben ikutan Kak Ikang Cha?"--tiba-tiba saya baru tahu bahwa panggilan 'mesra' Memes ke Ikang suamiku adalah menjadi Kak Ikang.

Sudah lama saya tahu dari kedua adikku Soraya Haque dan Shahnaz haque, bahwa Memes tidak menyukai caraku berbusana. Dan sejujurnya kami memang sangat berbeda! Seharusnya Memes dengan gaya busana yang telah menjadi pilihannya tidak perlu repot-repot menilai gaya busana Islami saya. Karena upaya Memes mengkritik busana saya tidak akan memberi efek apapun pada perubahan gaya busanaku. Saya telah memutuskan berjilbab, agar dapat lebih kaffah dalam Islam dan menghapus segala dosa dan maksiat tertentu yang pernah saya lakukan dimasa lalu.

ikang_fawzi_dan_si_sexi_memes_addie_ms_2010_jpgMemang saat lalu gaya hidup kami--Memes maupun saya--memang sangat mirip dan sedikit bebas. Namun dengan berjalannya waktu serta semakin hari kami semua semakin bau tanah. Ada jurang menganga lebar yang sangat signifikan yang menjadi pembeda dari cara pandang hidup kami. Kini gaya busana dan gaya hidup Memes memang sangat mirip dengan Mama Ina (Vina Panduwinata) didalam memamerkan/sedekah payudara mereka semakin hari saya perhatikan semakin melorot, hingga tinggal seperempat atau sepertiga saja! Padahal payudara mereka diusia 50 tahunan sudah jatuh dan peyot dimakan usia! Semua gambar mereka yang seronok dapat dilihat dalam kapanlagi.com.

Hhhh... bagaimana caranya menyampaikan kemereka berdua yang sedang sangat getol 'sedekah aurat/payudara' kepada para lelaki siapapun yang berada diselitar mereka. Yang saya duga dengan sangat senang hati melahap dengan kenikmatan duniawi??? Apakah suami mereka diam saja tidak merasa terganggu hak dirinya turut terbagi dinikmati lelaki lain???

Saya hanya berharap Vina Panduwinata segera insyaf, karena usia dia sudah diatas 50 tahun dan sudah bau tanah! Dan semoga tidak ada lagi Ikang Fawzi-ikang fawzi lainnya yang menjadi 'korban' Vina Panduwinata, sehingga menelurkan protes keras dari para istri yang merasa terganggu. Yang menyalurkan protesnya melalui blog pribadi atau sms seperti saya.

Dalam kasus Vina-Ikang saya pelajari memang terkait dengan inisiatif si Vina Panduwinata yang menjawil duluan tangan suamiku diteruskan mereka berpelukan mesra berdua, saya duga setelahnya mungkin dengan 'mencium' Vina-Ikang atau Ikang-Vina dipanggung--saat manggung bersama lalu (insert gambar diatas)

Sejujurnya saya tidak ikhlas suamiku Ikang Fawzi terangsang secara seksual dengan payudara Vina Panduwinata maupun payudara Memes Addie MS. Saya menyatakan KEBERATAN! Bukan saya sok suci, bahkan sayapun penuh dosa dan maksiat. Namun perjalan usia membuatku selalu ingat mati dan khawatir terpeleset ke neraka.

Rasanya seluruh perempuan normal didunia akan menyatakan pendapat yang sama dengan saya bilamana mereka berada ditempatku hari ini. Sehingga, jangan salahkan Luna Maya-Ariel Peter Pan-Cut Tari dengan apa yang mereka kerjakan. Wong para 'oknum' seniornya melakukan hal tebar aurat dengan tanpa rasa beban kok! Persis seperti kata pepatah "guru kencing berdiri, murid kencing berlalri." Begitulah gaya hidup hedonisme Indonesia yang kebarat-baratan, dimana the value of Islam bagi para oknum muslimah penyanyi tua Indonesia hanya sebagai kosmetik pelengkap dalam KTP mereka.

Innalillahi wa innailaihi rojiuuun...

Ya Allaaaaah... beda sekali... dengan apa yang telah aku lakukan dalam menjaga 'marwah' suami. Kubuktikan dengan pemberitaan kegiatanku dihari yang sama ketika berita acara Odyssy muncul di Indopos pagi. Acaraku dalam melakukan sosialisasi ekonomi syariah bersama MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) bersama dua repectable people Direktur Bank Muamalat dan Bank DKI, muncul setengah halaman full color dikoran Republika.
tahun-2010-gaya-busana-marissa-haque-vs-memes-addie-ms
Saya sudah memaafkan Ikang Fawzi suamiku yang berjanji tidak akan lagi 'gatal' tangannya main pelak-peluk dan ciam-cium/cipika-cipiki ala Tukul dengan seluruh perempuan yang bukan muhrimnya!
Apalagi dengan perempuan sejenis Memes Addie MS dan Vina Panduwinata para perempuan berpayudara 2/3 atau 3/4 terbuka yang membuat diri Ikang Fawzi suamiku saya duga jadi 'gemas' ingin memeluk dan menciumnya.
Tentu hati saya terluka. Terutama karena saya telah berjilbab dan ingin dalam hal menjaga marwah istri, suamiku tercinta Ikang Fawzi mampu dan bersedia ikhlas meminta maaf dan secara sadar mengurangi hal-hal yang secara fisik dan kasat mata pasti akan menyakiti hati istrinya--yang katanya sehari-hari paling dicintainya itu... (hehe... hari ini saya merasakannya teramat-sangat-kelewat gombal!). Au' ah 'lap! Hehehe...

Kita lihatlah kedepan... setelah 25 tahun masa perkawinan tanpa kendala, siapa kedapannya yang lebih mampu menjaga marwah keluarga dalam menjaga komitmen satu istri-satu suami-sampai mati! Atau sengah mati? (smile).

Saya menunggu suamiku pulang dari Trans TV--tadi pagi acara live bersama grup album REUNI. Ada Memes, namun tanpa Vina. Saya tidak berharap Memes Addie MS tidak sedang tebar oayudara pagi ini, karena itu kebiasaan dan ciri dia sejak tahun 2009 lalu. Suamiku tahu bahwa saya Marissa Grace Haque istrinya sedang tidak happy hari ini. Karena kelakuan suamiku seperti tampak pada foto-foto tersebut diatas. Namun saya hanya ingin meminta maaf karena telah very rude terhadap keinginan alami seksualnya terhadap para teman-teman perempuan penyanyi tua lamanya bernama Vina Panduwinata dan Memes Addie MS--yang saya pikir sangat tidak Islami.

duta_ekonomi_syariah_marissa_haque_fawzi_istri_ikang_fawzijpgSaya juga ingin Ikang Fawzi suamiku tercinta meminta maaf padaku dan bersedia setiap hari membaca "doa tolak maksiat mata" sebuah sms kiriman salah seorang mursyidku Ustad Maskur Qurays Imam Besar Masjid Senayan Jakarta. Tujuanku agar rumah tangga kami dijauhkan dari marabahaya, segala macam maksiat (mulai dari maksiat majalah Play Boy, maksiat situs porno dan Play Boy, maksiat video porno Miyabi, bahkan maksiat kebanyakan pria yang berada diseputar kehidupan saya yang selama ini selalu berkilah mencari 'pahala' melalui paha-paha perempuan murahan yang saya duga memang dengan sengaja menebar pesona dengan target tertentu bagi pria yang ditemui dihari tertentu sebagai pemuasan 'dahaga' sesaat yang menyesatkan!

Mata adalah salah satu indera manusia untuk melihat kebesaran-Nya, namun juga dapat terpeleset merendahkan pemilik yang dititpi karunia penglihatan tersebut. Karenanya bagi para pria dewasa yang ingin menjaga marwah diri dan istri serta seluruh keluarganya, dapat mengamalkan sebanyak-banyaknya setiap hari dari dua (2) buah doa dibawah ini.

Doa tersebut sebagai berikut:

(1) "Bismillahirrahmanirrahiiiim... Allahuma innia'udzubika min fitnatinnisaa wa lazaabil qabri."

Artinya: Ya Allah, aku berlindung dari fitnah wanita/perempuan dan siksanya azab kubur.

dan ketika selesai membasuh/ba'da istinja/ba'da buang hajat besar/kecil:

(2)"Bismillahirrahmanirrahiiiim... Allahuma thohor qolbi minannifaqi, wa hassin fajri minal fawaahist."

Artinya: Ya Allah... sucikanlah hatiku dari kemunafikan, peliharalah fajri-ku (vagina bagi perempuan dan penis bagi pria), dari kejahatan nafsu, dan haramkanlah jazadku dari siksa api neraka.

Demikian doa yang akan saya minta Ikang Fawzi suamiku tercinta membacanya setiap hari--insya Allah dengan bimbingan ikhlasku yang belum menadi ustadzah ini--agar semakin tua semkin bijak dan 'jinak.' Sehingga walau tetap bergaul dengan teman musisi lamanya, insya Allah 'keliaran'syahwat' tertentu seperti kejadian dalam gambar diatas tidak perlu jadi berkelanjutan.

Saya akan membiarkan ' Tangan' Allah Azza wa Jalla saja yang menjadi pembimbing abadi kami berdua, serta seluruh keluarga dan mereka yang dekat dihati, agar diselamatkan-Nya didunia serta di akhirat. Dan dijauhkan dari azab pedih-Nya kelak.

Amiiin... Ya Robbal Gofur Ya Robbal Alamiiiin...

Allah Robbul Izzati ampuni kami yan lemah serta aniaya ini... jagalah keluarga kami....lapangkanlah keberkahan dan ridho-Mu, kami hanya makluk aniaya yang berharap syafaat-Mu dihari akhir nanti...

Sumber: http://marissahaque.blogdetik.com/

Jumat, 09 Juli 2010

Zainudin-Ikang Fawzi Kampanye Di Tengah Intimidasi Kades Natar, Lampung Selatan

 Zainudin-Ikang Fawzi Kampanye Di Tengah Intimidasi Kades Natar, Lampung Selatan

Sumber: http://www.suarakomunitas.net/baca/9188/zainudin-ikang.fawzi.kampanye.di.tengah.intimidasi.kades.html

Zainudin-Ikang Fawzi Kampanye Di Tengah Intimidasi Kades

Bumi Sari - KVL,
Kamis (24/6) calon bupati dan wakil bupati Lampung Selatan Zainudin dan Ikang Fawzi melakukan kampanye di Desa Bumisari Kecamatan Natar. Tepat pada pukul 13.00 WIB, pasangan yang mendapat nomor urut empat melakukan dialog terbuka dengan 350 warga yang berasal dari berbagai daerah di Kecamatan Natar. Zainudin-Ikang Fawzi memfokuskan program pada bidang pendidikan, kesehatan dan pembuatan KTP. Pasangan ini menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan pendidikan gratis, biaya kesehatan yang murah serta diberikannya kemudahan dalam pembuatan KTP dan Kartu Kekuarga. Dialog terbuka ini, diisi juga dengan ceramah agama oleh Ust. Raud Ibrahim dari Majelis Az-Zikra pimpinan Ust Arifin Ilham. Namun kampanye terbuka ini dilaksanakan di bawah ancaman dan intimidasi dari Kepala Desa Bumisari yang menjadi Ketua Tim Sukses Calon Bupati dan Wakil Bupati Rycko Menoza, SZP - Hi. Eki Setyanto, SE.

Kepala Desa Bumisari Kecamatan Natar Lampung Selatan menjadi Ketua Tim Sukses (TS) salah satu kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan yaitu Rycko Menoza, SZP - Hi. Eki Setyanto, SE  (Nomor Urut Satu). Hi. Eki Setyanto, SE  memang pernah menjadi warga Bumisari, naun karena kesibukannya Eki Styanto tidak lagi menempati rumahnya di Desa Bumisari. Alasan inilah yang menjadikan Kepala Desa ikut menjadi tim sukses nomor urut satu. Seluruh aparat Desa Bumisari mulai dari Kepala Desa sampai dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) ikut menjadi bagian sebagai tim sukses pasangan nomor urut satu.

Menurut seorang warga yang enggan disebutkan namanya, kepala desa kerap memberikan arahan kepada seluruh warga untuk memilih Ryko-Eki. Jika ada salah seorang warga yang mendukung calon lainnya maka kepala desa tidak segan untuk menegurnya. Intimidasi dan ancaman sering dilakukan oleh Kepala Desa beserta jajarannya kepada tim sukses dari pasangan lain yang kebetulan tinggal di Bumisari. Masih menurut seorang warga yang enggan disebutkan namanya,Kepala Desa Bumisari mendapat hadiah sebuah mobil Tirrano dari pasangan Ryko-Eki.

Senin, 08 Maret 2010

Film Tinggal Landas Buat Kekasih: Pila Citra Pertama Marissa Haque tahun 1985, FFI di Kota Bandung












Karya Photo Abadi Selamanya oleh:
Ratna Djuwita, Pikiran Rakyat, Bandung, FFI 1985.
Ikang Fawzi & Pacarnya Marissa Haque.jpg

Film Yang Tercinta: Produser dan Aktris Marissa Haque; Ikang Fawzi, Sophan Sophiaan, Wisyawati

Film Indonesia
YANG TERCINTA

Dalam Kategori :

Indonesia Drama Roman/Percintaan Arsip

Pemain: Marissa Haque, Ikang Fawzi, Widyawati, Sophan Sophian, Dolly Martin, Rina Hassim, Minati Atmanegara, Ekki Soekarno, Soraya Haque, Claudia Hidayat

Sutradara: MT Risyaf

Penulis Naskah: Eddy Suhendro

Produser: Marissa Haque Fawzi & Mila Anthonius

Rumah Produksi: PT. Rana Artha Mulia Film

Durasi: 90 Menit

Tanggal Rilis: 1991


Sinopsis:

Barli (Ikang Fawzi), wartawan, didatangi teman lamanya. Ia diberi tiket dan uang 5.000 dollar agar menemui seorang gadis, Bunga (Marissa Haque) karena “ancaman moral” Bunga perlahan-lahan bisa didekati, hingga terkuaklah bahwa gadis itu tiba-tiba disuruh belajar ke Belanda atas biaya perusahaan, dan bahwa dia punya calon suami bernama Denny (Dolly Martin), anak Umar Abdulah (Sophan Sophian). Anehnya lagi surat-suratnya tak pernah dibalas Denny. Semua ini ulah Umar.

Saat pesta ulang tahun ke 25 perkawinannya, Bunga diperkenalkan padanya. Ia melihat Bunga mengenakan sebuah bros, yang diberikan ibunya. Umar langsung sadr bahwa Bunga adalah anak kandungnya, hasil percintaannya dengan ibu Bunga, seorang gadis Belanda (Minati Atmanegara), waktu istrinya (Widyawati) mengandung Denny dan sakit-sakitan. Umar menyembunyikan dosanya ini demi gengsi suami setia, martabat keluarga dan bisnisnya, yang kini sudah menjadi konglomerat. Ia ingin menyelesaikan masalah ini dengan caranya. Barli diculik dan diberi tahu masalah sebenarnya.

Barli mau membantu dengan caranya, meski sebelumnya sudah menolak ketika temannya datang lagi minta bantuan untuk masalah “ancaman moral”, tapi tidak jelas duduk perkaranya. Barli berangkat lagi ke Belanda dan membeberkan seluruh masalahnya. Ia membawa foto pertemuan Umar dengan ibu Bunga, yang sudah kawin dengan orang Indonesia lain dan tinggal di Medan. Foto ini hasil jepretan secara mencuri-curi. Saat itu Umar minta bantuan ibu Bunga agar Denny jangan sampai kawin dengan Bunga. Maka Bunga bersedia diajak pulang. Ia diminta Umar untuk datang ke sebuah pertemuan keluarga di rumah.

Di hadapan istri dan anak-anaknya, Umar mengakui perbuatannya. Melyana (Soraya Haque), yang begitu mengagungkan ayahnya, lansung marah. Begitu juga istrinya. Denny kabur dengan mobil dan mengalami kecelakaan. Bunga kembali ke Belanda. Bali diminta Umar untuk menemui Bunga lagi, apalagi ia bertugas meliput perang di Yugoslavia. Bunga dan Barli jadi kekasih sejati dimasa depan mereka berdua.

Sumber lain: http://positifmarissa.blogspot.com/